RBN || Jakarta
Timnas Indonesia U-17 kini menjadi sorotan menjelang bergulirnya Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Berbeda dari edisi sebelumnya, Garuda Muda kali ini melaju melalui jalur kompetitif setelah tampil impresif di Piala Asia U-17 2025. Capaian itu menegaskan bahwa tim asuhan Bima Sakti mulai menapaki level persaingan internasional yang lebih tinggi.
Performa solid di kualifikasi menjadi modal penting. Indonesia menyingkirkan beberapa lawan kuat seperti Korea Selatan dan Yaman, serta menunjukkan permainan disiplin di setiap lini. Kemenangan-kemenangan itu memberi kepercayaan diri bahwa tim muda Indonesia tak lagi sekadar pelengkap di ajang dunia.
Meski begitu, tantangan di Qatar jauh lebih berat. Berdasarkan hasil undian, Indonesia berada di grup yang berisi Brasil, Honduras, dan Zambia. Brasil menjadi lawan terberat dengan tradisi panjang di level usia muda. Sementara Honduras dan Zambia dikenal memiliki gaya bermain agresif dengan keunggulan fisik yang bisa menguji ketahanan Garuda Muda sepanjang pertandingan.
Pelatih Bima Sakti menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah menjaga kestabilan mental dan fisik pemain. Ia menilai turnamen ini bukan sekadar ajang pembuktian, tetapi juga kesempatan bagi pemain muda Indonesia untuk menunjukkan kualitas dan karakter bermain di level dunia. “Kami ingin anak-anak tampil lepas, disiplin, dan berani mengambil keputusan di lapangan,” ujarnya.
PSSI juga memastikan dukungan penuh untuk memperkuat tim, mulai dari uji coba internasional hingga pemantapan strategi. Beberapa pemain yang tampil menonjol di Piala Asia U-17 akan tetap menjadi tulang punggung, sementara evaluasi terus dilakukan terhadap lini pertahanan dan penyelesaian akhir yang dinilai masih perlu peningkatan.
Dengan format baru Piala Dunia U-17 yang memungkinkan tim peringkat ketiga terbaik lolos ke babak 32 besar, peluang Indonesia tetap terbuka. Namun semua bergantung pada konsistensi permainan dan kemampuan tim dalam memanfaatkan setiap peluang di fase grup.
Bagi publik sepak bola nasional, keikutsertaan ini lebih dari sekadar kompetisi. Ini adalah ujian seberapa jauh pembinaan usia muda Indonesia bisa menembus panggung dunia. Dukungan besar dari masyarakat diharapkan mampu menjadi energi tambahan bagi para pemain muda untuk bertarung dengan penuh keyakinan dan membawa nama Indonesia sejajar dengan negara-negara besar di sepak bola dunia.
