RBN || Jakarta
Kenaikan jabatan akademik dosen tidak lagi hanya ditentukan oleh masa kerja dan gelar pendidikan, tetapi juga oleh seberapa besar kontribusinya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam dunia pendidikan tinggi, publikasi ilmiah menjadi tolok ukur utama profesionalisme dan produktivitas seorang dosen. Salah satu syarat penting untuk mencapai jabatan Lektor Kepala adalah memiliki karya ilmiah yang dimuat di jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 — sebuah pengakuan resmi atas mutu dan integritas penelitian yang dihasilkan.
Jurnal Sinta 2 menempati posisi strategis dalam peta publikasi ilmiah nasional karena proses seleksi dan penilaian naskahnya dilakukan melalui sistem peer review ketat oleh para pakar. Artinya, setiap artikel yang terbit telah melalui tahap verifikasi substansi, keaslian gagasan, serta metodologi yang valid. Standar tinggi ini menjadikan publikasi di Sinta 2 tidak sekadar formalitas administratif, melainkan simbol kualitas akademik yang layak diapresiasi. Dosen yang berhasil menembus jurnal semacam ini dianggap memiliki kemampuan analitis, ketajaman berpikir, dan komitmen terhadap etika ilmiah yang kuat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan publikasi di jurnal terakreditasi Sinta 2 sebagai syarat wajib untuk dosen yang ingin naik ke jabatan Lektor Kepala. Aturan ini tidak hanya bertujuan menyeleksi, tetapi juga mendorong dosen untuk aktif meneliti dan berkontribusi terhadap kemajuan ilmu di bidangnya masing-masing. Melalui riset yang dipublikasikan, dosen turut membangun reputasi lembaga, memperluas jejaring akademik, dan menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi masyarakat.
Lebih jauh, menulis di jurnal Sinta 2 merupakan bentuk tanggung jawab moral dosen terhadap dunia pendidikan. Proses penulisan dan publikasi melatih ketekunan, memperkuat kemampuan argumentatif, serta menumbuhkan budaya riset yang berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya karya ilmiah berkualitas, perguruan tinggi Indonesia akan semakin diakui dalam kancah akademik internasional. Publikasi di jurnal Sinta 2 bukan sekadar tiket kenaikan jabatan, melainkan representasi dedikasi dan kontribusi nyata dosen terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan bangsa.
________
Artikel ini disarikan dari berbagai sumber.
 
									










