RBN || Jakarta
Era digital bukan cuma soal belanja online atau pesan ojek lewat aplikasi. Lebih dari itu, platform digital kini dinilai punya potensi besar untuk jadi mitra utama pemerintah dalam menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, murah, dan merata.
Hal ini mengemuka dalam diskusi panel “People, Policy and Platforms: Strengthening Public Delivery for a More Inclusive Society in Indonesia” yang digelar Tech for Good Institute (TFGI) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi), Selasa (19/8).
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Komdigi, Sonny Hendra Sudaryana, menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah dan platform digital. Menurutnya, integrasi ekosistem digital akan jadi kunci untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia.
“Regulasi yang pro-inovasi, model sandbox, hingga dukungan untuk startup perempuan maupun yang berbasis di desa, itu semua bagian dari strategi percepatan ekonomi digital kita,” jelas Sonny.
Diskusi ini juga menghadirkan sejumlah pakar industri, seperti Budi Primawan (Sekjen Asosiasi E-Commerce Indonesia/idEA), Muhammad Faisal (Kepala Kemitraan & Ekosistem Investasi Komdigi), dan Hafiz Noer (Kepala Riset Centre for Digital Society).
Ekonomi Informal Jadi Lebih Terlihat
Salah satu poin menarik dari diskusi adalah bagaimana platform digital membantu “membuka mata” terhadap aktivitas ekonomi informal. Data real-time dari pekerja on-demand, UMKM, hingga konsumen digital pemula yang dulunya tidak tercatat, kini bisa dimanfaatkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Tiga Bidang Kolaborasi Paling Menjanjikan
Panel juga menyoroti tiga sektor yang diyakini paling strategis untuk kerja sama pemerintah dan platform digital, yaitu:
Pembayaran digital & inklusi keuangan: Mempermudah penyaluran bantuan sosial.
Logistik & layanan last-mile: Memastikan distribusi sampai ke wilayah terpencil.
E-commerce & akses pasar: Menghubungkan UMKM lokal dengan pasar nasional.
Menurut Citra Nasruddin, Direktur Program TFGI sekaligus moderator diskusi, pendekatan berbasis sandbox sangat penting. “Dengan cara ini, pemerintah bisa mencoba dulu solusi digital, belajar cepat dari hasilnya, lalu memperluas penerapan yang terbukti efektif,” jelasnya.
Citra menegaskan, masa depan layanan publik di Indonesia akan sangat bergantung pada seberapa kuat kolaborasi sektor publik dan swasta bisa terjalin. “Kalau dimanfaatkan dengan tepat, platform digital bisa jadi kekuatan besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera,” ujarnya.