RBN || Jakarta
Komika Panji Pragiwaksono menuai sorotan tajam setelah sebuah klip video stand-up comedy-nya yang membahas tradisi pemakaman Toraja beredar luas di media sosial. Materi komedi tersebut dinilai sebagian kalangan telah menyinggung dan dianggap tidak sensitif terhadap sakralitas adat.
Dalam klip video berdurasi 1 menit 41 detik yang diambil dari salah satu pertunjukannya, Panji membahas upacara pemakaman adat Toraja, yang ia sebut sebagai “pesta yang mahal”.
“Ada yang tahu? Kalau ada anggota keluarga yang meninggal, makaminnya itu pakai pesta yang mahal banget,” ujar Panji di atas panggung. Ia bahkan menambahkan bahwa “banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya.”
Materi tersebut kemudian berlanjut pada premis komedi tentang apa yang terjadi jika sebuah keluarga tidak mampu mengadakan pesta tersebut.
“Nggak punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu,” lanjut Panji, yang disambut tawa penonton.
Ia menggambarkan skenario absurd di mana jenazah tersebut diletakkan di ruang tamu atau ruang TV. Puncak komedi (punchline) dari materi ini adalah suasana horor yang timbul akibat keberadaan jenazah di dalam rumah.
“Nonton apapun di TV berasa horor gitu. Lagi nonton Teletubbies, ngeri pasti,” candanya, sembari menirukan karakter Tinky Winky yang disebutnya “nakutin”.
Panji juga menambahkan humor tentang kebingungan seorang tamu yang berkunjung dan mendapati “kakek lagi bobo” dengan kondisi “pucet”.
Meskipun materi tersebut berhasil mengundang tawa penonton di lokasi acara, klip yang beredar di dunia maya ini memicu reaksi berbeda. Sejumlah warganet dan pihak yang memahami adat Toraja mengkritik materi tersebut karena dianggap merendahkan dan menyederhanakan makna filosofis upacara Rambu Solo’, yang merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum.
Sumber: Tiktok Noted, Budaya toraja Rambu solo
