RBN || Jakarta
Memasuki puncak musim hujan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi pohon tumbang. Peringatan ini disampaikan setelah dua warga meninggal dunia akibat tertimpa pohon dalam lima hari terakhir di wilayah Jakarta.
Kepala Distamhut DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengimbau masyarakat agar tidak berteduh atau melintas di bawah pohon saat hujan deras atau angin kencang. Menurutnya, langkah sederhana seperti menunggu hujan reda di tempat yang aman dapat mencegah terjadinya korban jiwa. “Kami minta masyarakat lebih waspada. Jangan berteduh di bawah pohon tua atau rindang saat hujan lebat. Lebih baik cari tempat yang aman,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah provinsi melalui Distamhut tengah mempercepat program peremajaan pohon di berbagai titik rawan tumbang. Program ini menyasar jalur hijau, median jalan, taman kota, hingga area publik yang banyak dilalui warga. Pohon-pohon tua dan berisiko tinggi akan diganti dengan jenis pohon yang lebih kuat dan adaptif terhadap kondisi perkotaan. “Kami mengganti pohon tua dengan jenis berakar kuat dan tajuk ringan agar lebih tahan terhadap angin kencang,” tambah Fajar.
Selain peremajaan, Distamhut juga melakukan pemeriksaan intensif terhadap kesehatan pohon. Hingga Oktober 2025, lebih dari 62 ribu pohon telah dilakukan penopingan rutin di seluruh wilayah Jakarta. Sementara 5.722 pohon telah diperiksa kondisi akarnya, batangnya, serta kemiringannya. Fokus utama pemantauan dilakukan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat yang memiliki banyak pohon berusia tua.
Tim lapangan Distamhut disiagakan setiap hari untuk melakukan patroli dan pemangkasan ringan. Saat cuaca mulai mendung atau hujan turun, tim segera bergerak menuju titik-titik rawan tumbang untuk memastikan keamanan masyarakat.
Langkah cepat ini menjadi bentuk komitmen Pemprov DKI dalam menjaga keselamatan warga sekaligus mempertahankan fungsi ruang hijau kota tanpa mengabaikan faktor keselamatan publik di tengah cuaca ekstrem yang melanda ibu kota.
 
									










