RBN || Jakarta
Jakarta kembali berduka di tengah cuaca ekstrem yang melanda dalam sepekan terakhir. Dua warga dilaporkan tewas setelah tertimpa pohon tumbang di berbagai lokasi ibu kota. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi masih nyata seiring meningkatnya curah hujan dan hembusan angin kencang.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat lebih dari 120 pohon tumbang sejak awal pekan. Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi wilayah paling terdampak. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Bayu Meghantara, menjelaskan bahwa sebagian besar pohon tumbang disebabkan oleh akar yang rapuh dan kondisi tanah yang terlalu lembek akibat curah hujan tinggi.
“Sebagian pohon sudah berusia tua. Saat angin kencang datang, akar yang tidak kuat lagi membuat pohon mudah tumbang,” ujar Bayu, Kamis (30/10/2025).
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan patroli dan pemeriksaan pohon rawan tumbang di sejumlah titik rawan. Pohon dengan kemiringan ekstrem atau berisiko akan segera ditebang atau dipangkas sebagian. Pemprov juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan dengan melaporkan temuan pohon miring melalui aplikasi JAKI.
Langkah cepat tersebut diambil guna meminimalkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas umum. Di beberapa kawasan, petugas gabungan dari Dinas Pertamanan, BPBD, dan Satpol PP juga disiagakan untuk merespons laporan masyarakat secara real time.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih tinggi hingga pekan depan. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG menjelaskan, fenomena angin kencang dipicu oleh perubahan tekanan udara di wilayah selatan Jakarta dan sekitarnya.
BMKG mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi genangan, pohon tumbang, serta sambaran petir. Aktivitas luar ruangan disarankan dilakukan dengan hati-hati, terutama di sekitar pepohonan besar dan papan reklame.
Cuaca ekstrem ini menjadi ujian bagi kesiapsiagaan kota megapolitan. Pemerintah dan warga diharapkan dapat bersinergi untuk mengurangi risiko bencana dan menjaga keselamatan bersama.
 
									










